Petir – Bantenmore.com ¦ Di Kutip dari wartapos.co PKH Program Keluarga Harapan, yaitu bantuan sosial dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin dan rentan. Selasa (7/1/25)
PKH juga bertujuan untuk, Meningkatkan akses pendidikan, Meningkatkan kesehatan keluarga, Mengurangi kemiskinan dan Pemberdayaan ekonomi masyarakat
Berbeda halnya dengan program PKH di Desa Nagara Padang Kecamatan Petir Kabupaten Serang, ada beberapa warga yang menyebutkan bahwa adanya dugaan bantuan tersebut sering disalahgunakan oleh oknum ketua kelompok PKH yang ada di Desa Nagara Padang.
Hal tersebut di sampaikan (HD) salah satu warga selat Cau Desa Nagara Padang bahwa ada beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang diminta sejumlah uang dengan alasan untuk akomodir pengurusan berkas atau data.
“Herannya saya, setelah warga mendapatkan uang, ada beberapa warga yang di duga diminta kembali. Nilainya relatif tergantung dari besaran warga yang mendapatkan bantuan,ada yang 300.000 ada yang diminta 400.000, alasannya untuk mengurus administrasi Desa ” terang HD kepada awak Media
“Saya harap kedapannya tidak lagi terjadi hal seperti ini di desa kami, melihatnya juga miris kalau benar seperti itu,” tambahnya
Menyikapi hal tersebut Jay ketua GP2AM, sangat menyayangkan jika memang benar apa yang di sampaikan masyarakat terkait adanya dugaan pungli bantuan PKH itu benar.
“Padahal menurutnya program tersebut diberikan pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang benar-benar membutuhkan bukan untuk ajang dugaan pungli.
“Saya harap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengambil langkah serius, agar dugaan pungli tersebut tidak terjadi lagi.
Selain itu Jay menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini, tim nya akan membuat laporan pengaduan ke APH Terkait dugaan pungli yang terjadi kepada KPM PKH di Desa Nagara Padang Kecamatan Petir.
“Secepatnya kami akan membuat laporan ke APH terkait dugaan pungli KPM PKH di desa nagara padang, dengan harapan agar kejadian ini tidak terulang kembali dan laporan tersebut segera di proses,”tutupnya.
Ditempat terpisah LS yang diduga melakukan potongan ketika dikonfirmasi melalui telpon WhatsApp di nomor 083******99, dirinya enggan menjawab dan mengalihkan kepada suaminya.
Setelah berita ini dimuat tim media masih akan konfirmasi pihak-pihak terkait, agar berita yang dimuat berimbang. [*/red]
#repi