Pandeglang – Bantenmore.com ¦Tiga orang dewasa warga Kp. Dukuhandap RT.001/RW.007 Desa Batuhideung Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tewas tersambar petir saat panen padi di ladang milik korban. Selasa, 23 April 2024.
Pada mulanya, sekitar 11 orang masyarakat kp. Dukuhandap ikut serta membantu panen padi milik Bapak Ahmid yang berlokasi di Tanjung Cariang, Kp. Kananga, Desa Batuhideung. Kemudian saat petani bekerja sekitar jam 11.20 WIB turun hujan disertai petir yang begitu mencekam.
Akhirnya, semua Petani berhenti bekerja dan istirahat di Saung (tempat istirahat) sambil menunggu waktu Dzhur tiba, para petani tersebut terus mengucap Lafadz Lailahailallah karena kondisinya angin kencang, hujan lebat disertai Petir yang terus menerus.
Kemudian selang beberapa saat, petir menyambar orang yang ada di saung dan ada 3 Korban meninggal dunia diantaranya: Bapak Anta Bin Ahmad (Laki-laki, usia 54 Tahun). Ibu Masti Binti Musa (Perempuan, usia 40 Tahun). Ibu Esih Binti Sama (Perempuan, usia 37 Tahun).
Bapak Aja Hamami (40) yang kebetulan korban selamat menerangkan bahwa semua orang yang ada di saung sempat tidak sadarkan diri akibat dari sambaran petir yang kencang, tak lama setelahnya teridentifikasi ada tiga Korban meninggal ditempat dengan luka-luka ringan karena terpental menghantam kayu saung.
Pasca kejadian, semuanya sempat tidak sadarkan diri karena petir menyambar cukup kencang. Setelah itu 2 korban Perempuan dibawa ke tempat kediaman korban menggunakan fiber milik warga Desa Batuhideung dan Bapak Anta ditandu oleh warga yang ada di lokasi kejadian tuturnya.
Kepala desa beserta perangkat Desa Batuhideung langsung menuju lokasi rumah duka untuk mengucapkan berbela sungkawadan mendoakan korban, kepolisian Sektor Cimanggu dan TNI Koramil Cimanggu juga turut serta membersamai sebagai bentuk pengayoman dan kepedulian konkret kepada Korban serta keluarga korban.
Harapan warga setempat adalah adanya perhatian dari pemerintah terkait, untuk memberikan edukasi dan penyuluhan sebagai syarat menghindari kejadian berulang. karena melihat beberapa tahun kebelakang ternyata sudah pernah terjadi kasus serupa yang juga menelan korban. [*/saepudin]