Lebak ~ Bantenmore.com ¦ Guru adalah profesi yang mulia sebagai pendidik. Mengajarkan berbagai ilmu kepada murid, etika, sopan santun yang akan selalu diajarkan agar digugu dan ditiru oleh murid. Selasa [13/2/24]
Disetiap profesi pasti ada kode etik. Ketika seseorang tidak menjalankan ‘Etika’ dalam tugas berarti itu adalah oknum.
Hal tersebut terjadi dilakukan oknum kepala sekolah di SD Negeri 1 Kerta Raharja Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak pada hari Senin 12-2-2024.
Berawal rekan wartawan mau meluruskan terkait adanya rumor yang beredar terkait program Indonesia pintar (PIP) di sekolah SDN 1 Kerta Raharja yang mana kartu siswa PIP tersebut diduga di pegang oleh pihak sekolah.
Setelah di konfirmasi wartawan ke oknum kepsek terkait adanya rumor tersebut, kepsek, beserta jajaran guru-guru yang tidak ada kapasitas untuk menjelaskan, ini mengikut sertakan untuk menjelaskan seraya dengan gestur angkuh ucapan nada tinggi semua.
“Itu informasi rumor yang tidak benar pak, bahwa kartu PIP tersebut tidak di pegang sama pihak sekolah. Kami serahkan ke orang tua siswa agar dipegang langsung, justru kami selaku pihak sekolah selalu memanggil ketika pencarian PIP ke orang tua siswa agar segera mencairkan ke BRI masing-masing, karena orang tua siswa di sini banyak kesibukan. dan orang tua siswa pun selalu menyerahkan ke pihak sekolah agar di urus saja di kolektif”.
Akan tetapi setelah selesai penjelasan oknum kepsek dengan nada kencang, dan di tambah ada oknum guru sangat tidak beretika yang mefoto wartawan tanpa ijin, pada saat konfirmasi berlanjut dengan kepsek.
Kata kepsek, coba SIAPA yang memberikan informasi rumor seperti itu, orang tua siswa yang mana bilang siapa orangnya, siapa namanya kasih tau saya jangan menjelekan sekolah saya tidak terima seperti itu.
Padahal itu baru rumor yang beredar dan tidak benar informasinya, harusnya oknum kepsek jangan menunjukkan nada bicara kencang sampai ada kata-kata kasar yang di lontarkan kepada rekan wartawan, sangat tidak beretika, harusnya dengan santun menjelaskan kepada rekan wartawan mau menerima masukan agar terciptanya kondusifitas jangan arogan seperti itu, terkesan menonjolkan berkuasa.
Di tempat terpisah saat di konfirmasi wartawan kordinator wilayah (korwil) Wahyudin setelah mendengar kejadian tersebut sangat menyangkan sikap oknum kepsek yang kurang beretika, mohon maaf di maklumi saja yang kang, namanya kepsek ibu-ibu suka panikan ketika ditanya prihal PIP karena pertanyannya sensitif, hal ini nanti saya akan datang ke sekolahnya untuk melakukan pembinaan.
Terimakasih atas informasinya kang, ia pun berpesan, khusus di wilayah Kecamatan Banjarsari ketika ada permasalahan apapun di lingkungan sekolah SDN manapun sampaikan saja ke saya. Ujarnya <red>